26 Desember Memperingati Tsunami Aceh 20 Tahun

26 Desember Memperingati Tsunami Aceh 20 Tahun
24 December 2024

Melansir pada bnpb.go.id Indonesia pernah mengalami sebuah bencana dahsyat berupa gempa tsunami yang menggucang Aceh pada 26 Desember 2004. Pada tanggal 26 Desember 2004 silam, sekitaran pukul 07.58 WIB, terjadi sebuah gempa yang sangat dahsyat mengguncang Aceh. Gempa dengan kekuatan 9.1-9.3 skala richter (SR) menyebabkan serangkaian tsunami dahsyat di seoanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Aceh merupakan daerah yang terkena dampak paling parah selain Sri Lanka, Thailand, dan India. Banyak korban jiwa dalam bencana ini, bahkan sampai menyentuh pada angka 170.000 jiwa.

Tsunami adalah bagian dari rangkaian bencana alam yang disebut sebagai megathrust yang terjadi ketika lempeng tektonik Indonesia - Australia bertabrakan dengan lempeng Aurasia. Fenomena megatrusht di wilayah ini sudah lama diprediksi oleh para ahli, namun intensitas dan skala bencana ini tetap mengejutkan banyak pihak. Tsunami ini juga dikenal sebagai salah satu gempa terdahsyat dalam sejarah modern, dengan episentrum yang terdekat dengan lempeng Sunda.
Selain dari kerusakan fisik yang masif, dampak psikologis dari tsunami ini juga dirasakan oleh penduduk Aceh. Banyak yang kehilangan anggota keluarga dan harta benda, sementara trauma dari bencana tersebut bertahan lama. Pemahaman tentang bencana seperti ini kemudian memicu perbaikan dalam sistem mitigasi bencana, baik di Indonesia  maupun di tingkat global.

Penanganan darurat terhadap tsunami Aceh tidak hanya melibatkan pemerintahan Indonesia, tetapi juga komunitas internasional. Bantuan kemanusiaan mengalir dari berbagai negara dan lembaga internasional, yang berusaha memulihkan Aceh dari kehancuran. Hal ini menjadi momentum penting untuk memulai proses rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh, baik secara fisik maupun sosial.

Fakta Penyebab Tsunami Aceh
1. Gempa Terbesar Ketiga di Dunia
Gempa bumi ini awalnya diperkirakan berkekuatan 8.8 magnitudo. Gempa tersebut kemudia direvisi menjadi 9.1-9.3 Magnitudo dalam beberapa penelitian internasional pada tahun 2006. Hal ini membuat gempa dan tsunami aceh menjadi gempa terbesar ketiga yang pernah melanda suatu wilayah dalam sejarah dan gempa terbesar yang terjadi di tahun 2000an.

2. Korban Melebihi 280.000 Nyawa
Tsunami dan gempa bumi Aceh menyebabkan korban tewas hingga 280.000 orang yang tercatat dengan korban jiwa di Indonesia sebanyak 220.000 kematian, Sri Lanka sebanyak 35.000 kematian, India sebanyak 18.000 kematian, dan Thailand sebanyak 8.000 kematian. Tsunami tidak hanya merenggut nyawa penduduk namun juga menyebabkan kerusakan serius baik lingkungan membentang di sepanjang garis pantai.

3. Tidak Hanya Aceh Gempa Juga Menyebabkan Tsunami di 14 Negara
Lokasi pusat gempa diperkirakan berasal dari 160 kilometer sebelah utara Pulau Simeulue pada kedalaman 30 kilometer. Hal ini menyebabkan gelombang setinggi 15-30 meter yang akhirnya menimbulkan gelombang tsunami di 14 garis pantai di 14 negara yang berbeda diantaranya ada Bangladesh, India, Malaysia, Myanmar, Thailand, Singapura, dan Maladewa. Dengan Banda Aceh sebagai daerah dengan kerusakan terparah.

4. Melepaskan Energi Setara dengan lebih dari 1.500 kali bom atom hiroshima
Energi yang dilepaskan oleh gempa dan tsunami Aceh di permukaan bumi pada tahun 2004 diperkirakan mencapai 26 megaton TNT atau 1500 kali bom atom Hiroshima. Namun, dikatakan hampir tidak mencapai level Tsar Bomba beks Soviet. Sebagian besar energi yang dihasilkan di bawah tanah setara dengan 9.600 gigaton TNT.

Pengaruh Tsunami Aceh kepada kegiatan sosial masyarakat
Tsunami Aceh pada tahun 2004 telah membawa perubahan mendasar dalam struktur sosial masyarakat. Bencana yang meluluhlantakkan sebagian besar wilayah pesisir Aceh tidak hanya merenggut myawa lebih dari 160.000 orang, tetapi juga menyebabkan perpecahan komunitas-komunitas lokal. Kehilangan keluarga, rumah, dan mata pencaharian mengubah interaksi sosial antar warga yang sebelumnya erat, menjadi lebih individualistis dan penuh trauma. Pada tahap awal pasca-bencana, solidaritas komunitas terlihat kuat, namun dalam jangka panjang, ketergantungan pada bantuan luar mengubah dinamika sosial.

Upaya Mengatasi Bencana :

Sebelum Terjadinya Bencana

1. Pendidikan dan kesadaran Masyarakat : Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bencana alam
2. Perencana dan Persiapan : Membuat rencana kontinjensi dan persiapan untuk menghadapi bencana
3. Pegawasan dan Pemantauan : Memantau kondisi alam dan memberikan peringatan dini.
4. Pembangunan Infrstruktur Tahap Bencana : Membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana alam
5. Penyimpanan Logistrik dan Peralatan : Menyimpan logistik dan peralatan untuk tanggap darurat.

Setelah Bencana

1. Pembersihan: Membersihkan daerah terdampak dari puing-puing dan limbah.
2. Rehabilitasi: Membangun kembali infrastruktur dan fasilitas umum.
3. Rekonstruksi: Membangun kembali rumah dan bangunan.
4. Pemberian Bantuan Sosial: Memberikan bantuan sosial dan psikologis kepada korban.
5. Evaluasi dan Perbaikan: Mengevaluasi proses penanggulangan dan memperbaiki strategi untuk masa depan.


SUMBER :
https://www.liputan6.com/hot/read/5042822/penyebab-tsunami-aceh-2004-bencana-alam-terparah-dalam-sejarah-modern?page=4

https://sejarah.dibi.bnpb.go.id/artikel/pasca-tsunami-aceh-2004-keadaan-sosial-masyarakat-dan-kesiapsiagaan-bencana/85#:~:text=Tsunami%20Aceh%20pada%20tahun%202004,sangat%20dipengaruhi%20oleh%20bencana%20tersebut.