Dr Marniati Resmikan Barisan Perempuan Perjuangan Aceh, Dorong Peran Perempuan dalam Pembangunan

Dr Marniati Resmikan Barisan Perempuan Perjuangan Aceh, Dorong Peran Perempuan dalam Pembangunan
23 April 2025

BANDA ACEH - Komitmen kuat terhadap pemberdayaan perempuan kembali ditegaskan oleh Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof Adjunct Dr Marniati, SE MKes dengan meluncurkan sayap baru partai yang secara khusus mewadahi perjuangan kaum perempuan, yaitu Barisan Perempuan Perjuangan Aceh (BPPA).

Tampuk kepemimpinan BPPA secara resmi diserahkan kepada aktivis perempuan Aceh, Nurul Akmal yang berlangsung di Kantor PPA, Banda Aceh, Selasa (22/4/2025).

Penyerahan mandat ini sekaligus menjadi momen deklarasi semangat baru untuk memperkuat peran perempuan Aceh dalam berbagai sektor.

“Sudah saatnya perempuan Aceh memiliki ruang yang sungguh-sungguh menjadi kanal perjuangan. Bukan hanya di bidang politik, tapi juga di sektor sosial, ekonomi, hingga perlindungan hukum,” ujar Marniati.

Ia menegaskan BPPA bukan hanya sekadar simbol, melainkan harus menjadi motor penggerak transformasi.

Marniati juga mengungkapkan bahwa dirinya baru-baru ini bertemu langsung dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, ia mengusulkan agar fraksi perempuan dibentuk di setiap tingkat legislatif serta memastikan keterwakilan 30% perempuan bukan hanya formalitas, tapi benar-benar terealisasi.

“Usulan ini mendapat sambutan baik dari Ibu Menteri. Saya bahkan katakan, Aceh siap menjadi pelopor. Kita sudah pernah menjadi rujukan nasional sebelumnya, seperti Bappeda Aceh yang menginspirasi terbentuknya Bappenas atau MPU yang menjadi cikal bakal MUI,” jelasnya.

Tak hanya fokus pada ranah kebijakan, Prof Adjunct Dr Marniati juga mendorong BPPA untuk bergerak aktif dalam pemberdayaan ekonomi perempuan.

Menurutnya, kemandirian ekonomi menjadi fondasi penting agar perempuan bisa lebih kuat dan berdaya.

“Kita harus bantu UMKM perempuan agar bisa naik kelas, menembus pasar nasional bahkan internasional. BPPA harus jadi jembatan konkret untuk mewujudkannya,” tambahnya.

Di sisi lain, isu kekerasan terhadap perempuan dan anak juga menjadi perhatian khusus. Ia berharap BPPA mampu menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan dan solusi nyata terhadap berbagai kasus yang selama ini masih banyak tersembunyi dari publik.

Menanggapi amanah yang diterimanya, Ketua BPPA Nurul Akmal menyatakan kesiapannya untuk memimpin gerakan ini dengan penuh dedikasi.

“BPPA ini bukan sekadar organisasi, ini gerakan. Kita akan susun langkah strategis dan mengajak seluruh perempuan Aceh untuk bersama menciptakan masa depan yang adil dan sejahtera,” tegas Nurul.

Peluncuran BPPA ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam sejarah pemberdayaan perempuan di Aceh, sekaligus memperkuat posisi PPA sebagai partai yang berpihak pada keadilan dan kesetaraan gender.(*)